Haloooo semua pembaca setia yang sudah menyempatkan waktunya untuk membaca dan mengenali lagi lebih dalam tentang setiap apa yang sudah dirilis dari tempat-tempat asik seperti wisata yang satu ini. Sebenarnya ada sebagian kalangan mengatakan ini bukanlah wisata, tapi bekas hasil tambang yang sumber alamnya di ambil untuk digunakan dan di produksi. Namun ada lagi sebagian kalangan yang bisa melihat dari pandangan lain dengan ke kreatifannya memanfaatkan apapun yang ada disana menjadi lebih menarik. Seiring berjalannya waktu semakin populernya lokasi ini dikalangan pencinta wisata alam, banyak pelancong yang mampir kesini entah dari yang tinggalnya dekat dari lokasi ini ataupun juga yang jauh seperti saya hahaha, yapsss tepatnya saya berangkat kesini dari kota Jogja.
Nah buat yang dari tadi penasaran langsung aja namanya itu adalah Brown Canyon Semarang, posisinya persis berada di Desa Rowosari, Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah. Banyak juga ternyata yang membandingkan tempat ini dengan pesona alam Grand Canyon yang ada di Amerika Serikat. Bila kalian ingin berkunjung kesini tidaklah begitu sulit, apalagi bila kalian menggunakan smartphone yang ada peta onlinenya kalian bisa gunakan itu untuk membantu sampai di Brown Canyon Semarang ini.
Sedikit cerita nih mungkin teman-teman juga ada yang tertarik pengen main kesini, pada waktu itu aku dan teman-temanku total kami ada 4 orang melakukan perjalanan dari kota Jogja ke kota Semarang dengan berbagai destinasi wisata yang ingin di datangin. Diantaranya seperti Lawang Sewu, Simpang Lima, Klenteng Sam Poo Kong, Brown Canyon, dan Lumpia khas semarang. Memulai perjalanan sekitar pukul 08:00 pagi melewati jalur Magelang-Temanggung-Ambarawa-Ungaran-Semarang dan sampai disana sekitar jam 12:00 siang, ya kurang lebih 4 jam dengan 3-4 kali melakukan pemberhentian di spbu dan minimarket. Sepanjang jalan dari Jogja-Semarang sudah lumayan bagus hanya ada beberapa jalan yang bergelombang dan berlubang dibeberapa titik.
Ketika sampai di Semarang, aku dan teman-teman langsung memutuskan untuk langsung berangkat ke tujuan wisata pertama yakni Brown Canyon Semarang yang pada saat itu lagi hits-hits nya untuk dikunjungi. Menuju wisata ini kalian akan diperhadapkan dengan medan jalan yang cukup rusak sekitar 2-3 km dari jalan utama yang sudah aspal. Jalan cenderung bergelombang dengan gundukan tanah yang bila hujan aku pikir akan sulit untuk sampai kesana apalagi bila menggunakan sepeda motor. Rusaknya jalan ketika hampir sampai dilokasi dikarenakan banyaknya truk-truk besar yang bolak-balik masuk-keluar daerah tambang sehingga inilah membuat tantangan lain bila ingin sampai disini. Ketika sampai di Brown Canyon Semarang ini aku cukup excited dengan tempatnya yang unik, ada 4 tebing tinggi yang tegak kokoh. Dan ternyatanya lagi dibawah tebing itu aktivitas penambangan sedang berlangsung, banyak penambang yang berada disana dan truk-truk besar yang siap mendistribusikan hasil tambangnya.
Yang sangat disayangkan adalah ketika aku telah melakukan pengamatan tempat penambangan ini seperti kurang dalam pengendalian lingkungannya, banyak sekali bekas-bekas tambang yang dibiarkan begitu saja dan cenderung akan menjadi lahan mati. Perlu ada peran pemerintah setempat dan perusahaan yang melakukan penambangan untuk tetap mejaga ekosistem disana tetap baik. Adanya revitalisasi juga aku pikir penting sekali untuk dilakukan, untuk membangkitkan kembali daerah yang sepertinya sudah tidak bisa digunakan lagi menjadi hidup kembali. Pengelolaan dengan menjadikan tempat ini sebagai salah satu penambah pemasukan warga desa setempat juga aku kira bisa untuk dikembangkan lagi. Aku harap adanya lokasi Brown Canyon ini tidak hanya untuk sekedar menginginkan hasil dan pendapatan yang besar untuk pihak perusahaan tambang ataupun pemerintah, tetapi juga tetap bertanggung jawab memperhatikan lingkungan disana jangan sampai selang beberapa tahun kemudian akan memberikan dampak buruk bagi desa atau juga wilayah yang ada disekitarnya.
Oh ya tambahan nih buat kalian yang mau pergi ke Brown Canyon ini ada baiknya menggunakan masker, buff, kacamata untuk menutup mata dan mulut dari debu yang bertebaran begitu banyak. Bawalah makanan atau snack juga minuman karena akan kesulitan bila kalian ingin menemukannya disana. Untuk biaya tiket masuk dan parkir saat aku dan teman-teman kesana masih gratis tanpa adanya biaya pungutan.
Bila kalian tertarik, cobalah datang langsung, tempat ini buka 24 jam.
Sekian dulu cerita perjalananku kali ini, sampai bertemu lagi di cerita selanjutnya ya.
Thank You, Cheers!
0 comments:
Post a Comment