Wednesday, 6 February 2019

Realita Kehidupan Di Desa Kuala Enok, Riau, Indonesia


Hallooo teman-teman semua penikmat semesta, sudah kian lama tidak mengupdate bagaimana tentang pesona wisata dan tempat-tempat menarik lainnya ya. Nah kali ini cukup berbeda, aku berkesempatan untuk berbagi cerita tentang salah satu desa dikawasan kabupaten Indragiri Hilir, Riau. Berkesempatan bisa menginjakkan kaki kembali di tanah ini tanah dimana menghabiskan masa masa kecil sewaktu dulu.

Pada tulisan yang bertajuk “Realita Kehidupan Di Desa Kuala Enok” akan menggambarkan bagaimana sebenarnya keadaan terjadi di desa ini dan solusi apa yang sebenarnya bisa dihadirkan untuk mengatasi gejolak perubahan ditengah modernisasi daerah lain berlomba-lomba untuk menjadi daya tarik kunjungan yang unik.


Jika dilihat seyogyanya semakin maju dan berkembang suatu peradaban, maka negara didalamnya di tuntut untuk mampu mengikuti perkembangan yang ada. Namun berbeda halnya bila kita ingin melihat ingin lebih dalam lagi, masih banyak lagi daerah daerah pelosok yang butuh penanganan dan juga perhatian dari pemerintah. Contohnya seperti di desa satu ini, namanya Desa Kuala Enok berada di hilir timur pulau Sumatra, tepatnya di kecamatan Tanah Merah, Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau.

Desa Kuala Enok merupakan 1 dari 10 desa yang tergabung dalam kecamatan Tanah merah dengan jumlah penduduk diatas 4.000 jiwa. Berada persis ditepi sungai yang menjorok ke laut lepas dan bersebelahan langsung pula dengan desa Tanah Merah membuat desa ini sebenarnya menjadi pusat pemerintahan untuk desa desa yang berada di kecamatan Tanah Merah. Tahun berganti tahun bukan perubahan yang semakin baik, namun selalu ada keterhambatan yang dirasakan bahkan mungkin kemunduran. Bila kita hanya melihat dari luar saja tanpa menginjakkan kaki tidak akan dapat merasakan apa yang sebenarnya dialami, maka itu dari kegelisahan dan keresahan timbullah pertanyaan sebenarnya para pemimpin daerah, pejabat dipemerintahan penuh perhatian dan sungguh sungguh kah membangun desa di negeri tercinta ini?

Setidaknya ada empat masalah penting yang ingin aku angkat dan berbagi keluh kesah tentang desa ini, pertama terkait tentang sampah. Di Desa ini sampah begitu tidak terurus, tidak terkendali, berserakan dan dibuang kemana saja, akibatnya apa? Desa ini menjadi salah satu pemasok sampah terbanyak di lautan. Siapa yang salah? Tidak tidak disini bukan saling menyalahkan, pemerintah dan masyarakat harus bersinergi untuk persoalan ini. Percayalah ketika kamu memiliki sampah yang banyak dan membuangnya ke sungai dan sampai ke laut sebenarnya mungkin kamu merasa masalah kamu sudah selesai untuk saat itu, tapi dilain sisi malah menimbulkan masalah lain yang ujungnya berimbas pada kehidupan kita bersama. Misal contoh konkretnya adalah ketika membuang sampah ke laut, menjadikan air tercemar efek yang timbul adalah sulitnya mendapatkan ikan bila dari sebagian kamu yang membaca adalah seorang nelayan atau pemancing akan merasakannya. Selain itu merusak kehidupan biota laut yang ada dan ekosistem didalamnya.

Kedua adalah masalah kontur jalan yang rendah dan mudah tergenang air pasang, seringkali dilakukan proyek pengaspalan yang tidak tepat sasaran dan kurang perhitungan serta jeleknya pengerjaan. Akibatnya apa? Jalan yang baru saja dilakukan semenisasi atau pengaspalan menjadi cepat rusak dan tidak tahan lama yang ada rugi. Kondisi jalan akhirnya berlubang dan tentu sebenarnya berbahaya bagi pengguna jalan, juga mengganggu kenyamanan saat berkendara. Ketiga adalah masalah longsor, mengapa ini begitu penting? Karna setiap tahun pasti akan ada tanah longsor yang terjadi dibibir sungai akibat abrasi air laut yang semakin kencang. Disayangkan banyak berdiri rumah-rumah warga di sekitarnya, tentu ini menambah beban tanah untuk menopang rumah dan bila buruknya tinggal menunggu waktu saja diantaranya akan longsor dan terbawa air laut yang deras. Apalagi disayangkan semakin berkurangnya tanaman atau pohon di bibir sungai terutama pohon bakau yang semakin hari semakin berkurang jumlahnya, padahal kita ketahui bersama pohon bakau dan pohon lainnya yang berada ditepian sungai sangat besar sekali manfaatnya.

Yang terakhir adalah rendahnya produktivas masyarakat desa dan kesadaran untuk membangun desa. Sangat disayangkan rasanya ketika daerah lain berlomba-lomba untuk terkenal dan memiliki daya tarik agar wisatawan bisa berkunjung ke tempat mereka, namun berbeda dengan desa kuala enok dan desa tanah merah ini yang dirasakan makin terbelakang. Padahal bila kita ingin melihat detail desa ini memiliki potensi wisata dan pengembangan kreativitas masyarakat lokal guna menambah lapangan kerja dan menambah pendapatan finansial daerah dan warga itu sendiri. Karena kurangnya prasarana, sarana atau infrastruktur yang memadai menjadikan desa ini semakin terbelakang. Aku menyebut kalimat tersebut didasari tidak atau belum ada niatnya berubah dari yang biasanya pengguna, penikmat dan pekerja ujungnya uang. Kenapa tidak mulai berpikir lebih maju untuk membuat sesuatu mengelola sesuatu yang dapat di banggakan, bisa jadi khas kerajinan desa dan tentu pendapatan yang signifikan tanpa harus bersusah-susah lagi kerja keluar masuk hutan maupun buruh lepas.

Pemaparan masalah-masalah diatas merupakan masalah terpenting yang saat ini dilihat dan dirasakan sebagai masyarakat. Ada beberapa hal dari pemikiran yang coba aku sajikan di kesempatan kali ini, mungkin dapat dipertimbangkan, diterapkan dan mengajak mulai berbenah untuk kemajuan desa yang lebih baik. Saling sinergi antara semangat pemerintah dengan masyarakat menjadi faktor utama kemajuan suatu daerah, berat memang bila dipikir merubah sekaligus tapi apa salahnya bila dimulai dari beberapa kelompok masyarakat lebih dahulu yang jika berhasil dapat dijadikan pedoman atau contoh kebaikan untuk ditiru. Selain itu pengembangan lain yang dapat mulai dilakukan adalah dari pengembangan ekowisata, membuat pusat kota seperti alun-alun, mengembangkan budidaya perikanan, membuat ekonomi kreatif, tanggap dan siaga peduli lingkungan, pembenahan prasarana dan sarana atau infrastruktur, melakukan pemberdayaan masyarakat (ada pelatihan dan pengembangan SDM), merawat fasilitas publik bersama, dan menyediakan lahan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) agar semua masyarakat tidak bingung harus membuang sampah kemana, sehingga yang sebelumnya membuat sembarangan warga jadi lebih paham bahaya lingkungan yang akan ditimbulkan. Dari hal-hal semacam inilah dirasa bila mulai digerakkan dengan baik akan sangat berdampak positif dan besar sekali manfaatnya bagi desa ini.

(Moda Transportasi Laut Menjadi Trasportasi Utama)


(Segelas Teh Telur dan Sepiring Roti Bakar)

Terimakasih banyak untuk pembaca setia yang sungguh baik membagi waktunya membaca artikel ini, semoga ada harapan baru dikemudian hari untuk kemajuan desa ini.

Salam hangat Addict Trip!

See y, Cheers!

4 comments:

  1. ini lah kenyataan kualaenok ku tercinta....makin lama makin tenggelam dengan kota kota kecil lainya dari Kab.INHIL....kesalahan ternyata ada pada masyarakat setempat.....semua mau jadi pimpinan ngak ada yang mau jadi anak buah......satukan suara untuk Pilkada, Pilgub dan Pilpres...pilih pemimpin yang akan kontribusi ke Desa Kuala Enok.....kuala enok mau maju hanya ada satu jalan hidupka /bangkinkan/gelorakan Pelabuhan Samudera..kalau tidak desa kuala enok seperti desa sapat nantinya.....runtuh, runtuh, dan runtuh satu persatu RT trus RW....

    ReplyDelete
  2. "Selamat siang Bos 😃
    Mohon maaf mengganggu bos ,

    apa kabar nih bos kami dari Agen365
    buruan gabung bersama kami,aman dan terpercaya
    ayuk... daftar, main dan menangkan
    Silahkan di add contact kami ya bos :)

    Line : agen365
    WA : +85587781483
    Wechat : agen365


    terimakasih bos ditunggu loh bos kedatangannya di web kami kembali bos :)"

    ReplyDelete
  3. "Agen poker terbesar dan terpercaya ARENADOMINO.
    minimal depo dan wd cuma 20 ribu
    dengan 1 userid sudah bisa bermain 9 games
    ayo mampir kemari ke Website Kami ya www.arenadomino.com

    Wa :+855964967353
    Line : arena_01
    WeChat : arenadomino
    Yahoo! : arenadomino"

    ReplyDelete